Sabtu, 05 Juni 2010

MANUSIA DAN KEINDAHAN

PENDAHULUAN

Ada pendapat dalam dunia filsafat seni bahwa manusia adalah makhluk pemuja keindahan. Melalui panca indera manusia menikmati keindahan dan setiap saat tak dapat berpisah dengannya, dan berupaya untuk dapat menikmatinya. Kalau tidak dapat memperolehnya manusia mencari kian kemari agar dapat menemukan dan memuaskan rasa dahaga akan keindahan.

Manusia setiap waktu memperindah diri, pakaian, rumah, kendaraan dan sebagainya agar segalanya tampak mempesona dan menyenangkan bagi yang melihatnya. Semua ini menunjukkan betapa manusia sangat gandrung dan mencintai keindahan. Seolah-olah keindahan termasuk konsumsi vital bagi indera manusia. Tampaknya kerelaan orang mengeluarkan dana yang relatif banyak untuk keindahan dan menguras tenaga serta harta untuk menikmatinya, seperti bertamasya ke tempat yang jauh bahkan berbahaya, hal ini semakin mengesankan betapa besar fungsi dan arti keindahan bagi seseorang. Agaknya semakin tinggi pengetahuan, kian besar perhatian dan minat untuk menghargai keindahan dan juga semakin selektif untuk menilai dan apa yang harus dikeluarkan untuk menghargainya, dan ini merupakan kebanggaan tersendiri bagi orang yang dapat menghayati keindahan.

A. Hakekat Keindahan

Keindahan adalah susunlah kualitas atau pokok tertentu yang terdapat pada suatu hal kulitas yang paling disebut adalah kesatuan (unity) keselarasan (harmony) kesetangkupan (symmetry) keseimbangan (balance) dan pertentangan (contrast).

Herbet Read merumuskan bahwa keindahan adalah kesatuan dan hubungan-hubungan bentuk yang terdapat diantara pencerapan-pencerapan indrawi manusia.

Filsuf abad pertengahan Thomas Amuinos mengatakan bahwa keindahan adalah sesuatu yang menyenangkan bilamana dilihat.

Menurut luasnya pengertian keindahan dibedakan menjadi 3, yaitu :

1. Keindahan dalam arti luas

Keindahan dalam arti luas menurut para ahli, yaitu :

a. Menurut The Liang Gie keindahan adalah ide kebaikan

b. Menurut Pluto watak yang indah dan hukum yang indah

c. Menurut Aristoteles keindahan sebagai sesuatu yang baik dan juga menyenangkan

2. Keindahan dalam arti estetik murni

Yaitu pengalaman estetik seseorang dalam hubungan dengan segala sesuatu yang diserapnya.

3. Keindahan dalam arti terbatas

Yaitu yang menyangkut benda-benda yang dapat diserap dengan penglihatan yakni berupa keindahan bentuk dan warna

Cinta sangat kuat sekali dalam membangkitkan daya kreativitas para seniman unutk menciptakan keindahan bagi para seniman untuk menciptakan keindahan bagi para seniman kreativitas itu hipotesisnya abstrak. Seperti yang dikemukakan oleh Keatas keindahan adalah konsep yang baru dapat berkomunikasi setelah mempunyai bentuk. Konsep itu sendiri abstrak dan kabur dia ada akan tetapi tidak dapat berbicara dengan seniman sebelum ada imajinasi yang menghubungkan seniman itu dengan konsepnya sendiri setelah konsepnya terbentuk, barulah konsep keindahan seniman berdialog dengan pembaca, seperti gesang pada waktu bermain-main di Bangawan Solo ia heran sungai yang airnya tak seberapa itu pada waktu banjir sangat mengerikan orang yang melihatnya ia merenung ia memperoleh konsep keindahan setelah konsep itu diberi bentuk ialah lagu “Bengawan Solo” maka barulah dapat berkomunikasi

Dalam proses jiwa seniman pada waktu merenung dalam rangka menciptakan keindahan menurut Koats selalu diliputi rasa ragu-ragu, takut ketidak tentuan, misterius (negative capability), justru seniman yang tidak memiliki kemampuan negative tidak mampu menciptakan keindahan, kemampuan negative ini identik dengan proses mencari (ialah mencari keindahan) karena yang bersangkutan merasa belum puas atas keindahan yang telah diciptakannya.

Keindahan adalah identik dengan kebenaran, keindahan adalah kebenaran dan kebenaran adalah keindahan. Keduanya mempunyai nilai yang sama yaitu abadi dan mempunyai daya tarik yang selalu bertambah yang tidak mengandung kebenaran tidak indah.

Ada dua nilai terpenting dalam keindahan

1. Nilai ekstrinsik yakni nilai yang sifatnya sebagai alat atau membantu untuk sesuatu hal. Contohnya tarian yang disebut halus dan kasar.

2. Nilai intrinsik adalah sifat baik yang terkandung di dalam atau apa yang merupakan tujuan dari sifat baik tersebut, contohnya pesan yang akan disampaikan dalam suatu tarian.

Demikian banyaknya hasil seni budaya dengan menggunakan pendekatan ekstrinsik dan pendekatan intrinsik melalui proses penghayatan kita dapat mengetahui alasan mereka atau seniman menciptakan keindahan melalui hasil seni. Kalau Bagong Kussudiarjo ditanya mengapa ia menciptakan berbagai kreasi tarian baru yang menggambarkan kehidupan nelayan, petani, buruh pabrik, tentu ada berbagai macam jawaban mungkin ia ingin mengabadikan kegiatan masing-masing pekerjaan itu pada zamannya. Karena kelak apabila teknologi maju memasuki wilayah itu kegiatan mereka itu akan lain bentuknya. Atau mungkin ia ingin menunjukkan kepada masyarakat bahwa keindahan itu tidak hanya dapat di kota-kota saja, dan yang menggemari keindahan itu bukan hanya para cendikiawan saja, tetapi di masyarakat, nelayan, buruh pabrik dan petani yang setiap hari berjuang demi sesuap nasi-pun merindukan keindahan.

Teori estetika keindahan adalah Jean M. Filo dalam bukunya “Current Concepts of Art” dikelompokkan dalam tiga kelompok besar, yaitu :

1. Kelompok yang berpendapat bahwa keindahan itu subjektif adanya yakni karena manusianya menciptakan penilaian indah dan kurang indah dalam pikirannya sendiri. Barangkali pernah juga kita dengar pepatah “Des Gustibus Non Est Disputandum” selera keindahan tak bisa diperdebatkan.

2. Kelompok yang berpendapat bahwa keindahan objektif adanya, yakni karena keindahan itu merupakan nilai yang intrinsik ada pada suatu objek, artinya seekor kupu-kupu memang lebih indah dari pada seekor lalat hijau.

3. Kelompok yang berpendapat bahwa keindahan itu merupakan pertemuan antara yang subjektif dan yang objektif, artinya kualitas keindahan itu baru ada apabila terjadi pertemuan antara subjek manusia dan objek substansi. Ada tiga hal yang nyata ketika seseorang menyatakan bahwa sesuatu itu indah, apabila ada keutuhan (Integrity) ada keselarasan (Harmony) serta kejelasan (Clearity) pada objek tersebut. Ini biasanya disebut sebagai hukum keindahan.

H. C Wyatt meneliti alasan-alasan yang biasa diberikan orang apabila mereka mengatakan sesuatu itu indah, dan ia menemukan bahwa banyak sekali orang menganggap sesuatu itu indah karena menyebabkan ia bersosialisasi pada suatu yang pernah mengharukannya dahulu, harapan-harapannya dan seterusnya. Ia menganggap alasan-alasan ini sebagai alasan-alasan non estetik.

B. Kontemplasi

Kontemplasi adalah suatu proses bermeditasi merenungkan atau berpikir penuh dan mendalam untuk mencari nilai-nilai, makna, manfaat dan tujuan atau niat suatu hasil penciptaan. Dalam kehidupan sehari-hari orang mungkin berkontemplasi dengan dirinya sendiri atau mungkin juga dengan benda-benda ciptaan Tuhan atau dengan peristiwa kehidupan tertentu berkenaan dengan dirinya atau di luar dirinya.

Di kalangan umum kontemplasi diartikan sebagai aktivitas melihat dengan mata atau dengan pikiran untuk mencari suatu dibalik yang tampak atau tersurat misalnya, dalam ekspresi : seseorang sedang berkontemplasi dengan bayang-bayang atau dirinya dimuka cermin.

Seorang filosuf bernama Jac Ques Maritain mengatakan bahwa seni itu memberi kesempatan yang mustahil kepada manusia untuk berpacu dengan kontemplasi, yang akan menghasilkan suatu kegembiraan spiritual yang malampaui batas setiap jenis kegembiraan yang lain.

C. Kontemplasi dan Cipta Seni

Persepsi dan pemahaman terhadap hasil karya seni dan gejala-gejala alami serta kehidupan di dunia ini pada tingkat kebermaknaannya yang tinggi dapat dicapai melalui idealisme dan pemikiran yang tajam dan mendalam, bagi kesempurnaan hidup tata jasmani dan rohani manusia. Gejala-gejala alami yakni alam dengan seluruh isi dan gerakannya yang nampaknya biasa-biasa saja itu sebenarnya mengandung implikasi kelanjutan, akibat-akibat dan kegunaan yang penuh misteri bagi manusia yang selagi hidup menjadi penentu pemecahannya.

Manusia menciptakan berbagai macam peralatan untuk memecahkan rahasia gejala alami tersebut. Semuanya ini dilakukan dan hanya bisa terjadi berdasarkan resep atau pemikiran pendahuluan yang dihasilkan oleh kontemplasi. Siklus kehidupan manusia dalam lingkup pandangan ini menunjukkan bahwa kontemplasi selain sebagai tujuan juga sebagai cara atau jalan mencari keserba sempurnaan kehidupan manusia.

Karya seni tercipta, terkandung dan terlahir karena kontemplasi penghayatannya memerlukan disebabkan dalamnya atau keseluruhannya lebih banyak bersifat simbolik.

D. Keserasian

Keserasian merupakan bagian atau yang dapat mewujudkan keindahan. Keserasian mengandung unsur pengertian perpaduan , pertentangan, ukuran dan seimbang.

Perpaduan misalnya : orang berpakaian antara kulit dan warna yang dipakai harus cocok.

Contoh yang menunjukkan unsur ukuran-ukuran yang seimbang atau tidak seimbang/serasi, misalnya dalam memadu rumah dari halaman akan kelihatan serasi dan indah apabila rumah yang bagus dengan halamannya yang luas dan ditata dengan bunga-bunga yang indah maka orang akan memuji keserasian itu.

Lagu atau nyanyian-nyanyian merupakan unsur pertentangan antara suara tinggi-rendah, panjang-pendek, keras-halus yang terpadu begitu rupa sehingga telinga kita dibuat asyik mendengarkan dan hati kita pun merasa puas, tetapi apabila dalam keasyikan itu tiba-tiba terdengar suara yang sumbang kita pun tentunya akan merasa kecewa dalam hal lagu irama yang indah merupakan pertentangan yang serasi

E. Kehalusan

Kehalusan dalam pengertian keindahan bagi manusia dimaksudkan sebagai sikap lembut dalam menghadapi orang lain, lembut dalam mengucapkan kata-kata, lembut dalam roman muka, lembut dalam sikap anggota badan lainnya. Hal ini berarti menyangkut kesopanan dan atau keadaban dari sikap manusia dalam pergaulannya baik dalam masyarakat kecil mapun dalam masyarakat luas.

Sikap halus atau lembut merupakan gambaran hati yang tulus serta cinta kasih sesama, sebab itu orang bersikap halus atau lembut biasanya suka menolong orang lain, sikap lembut merupakan perwujudan dari sifat-sifat ramah, sopan dan sederhana dalam pergaulan sikap halus yang dimiliki oleh orang yang rendah hati karena orang bersikap rendah hati adalah orang yang halus tutur bahasanya, sopan tingkah lakunya, tidak sombong, tidak membedakan pangkat dan derajat dalam pergaulan

Unsur-unsur atau bagian yang dapat melahirkan sikap halus atau kasar adalah :

a. Anggota Badan

Menurut Alex Gunur dalam bukunya yang berjudul “Etika” menjelaskan bahwa anggota badan yang melahirkan sikap kehalusan atau kasar ialah kaki, tangan, kepala, bahu, mulut, bibir, mata, roman muka orang yang kesadaran etisnya tinggi sikap-sikap kakinya dikendalikan sebaik-baiknya untuk tidak mengganggu atau merugikan orang lain.

b. Bahasa

Tentang perkataan Alex Gunur menjelaskan bahwa perkataan yang tersusun dalam kalimat-kalimat adalah merupakan ungkapan atau gambaran isi hati, maksud keingainan, pendapat/buah pikiran atau sikap kita terhadap orang lain.

Orang yang kesadaran etisnya tinggi bisa memilih kata-kata yang sopan dan penyusunannya juga teratur serta pandai mengatur dan mengendalikan nada irama atau alun suara dalam mengungkapkan isi hati, keinginan atau buah pikiran.

c. Bagian-Bagian Rohaniah

Ada tiga unsur rohaniah yang melahirkan sikap, yakni :

§ Pikiran

Dengan pikiran manusia dapat menciptakan pengetahuan, gagasan, pendapat, ide, daya upaya atau akal, teori, pertimbangan, renungan, kesadaran, kebijakan dan sebagainya. Semua itu dapat melahirkan sikap seperti ingin tahu, sikap mengerti, sikap sadar, sikap rasional, apa yang terkandung dalam pikiran dan melahirkan sikap tertentu, misalnya orang yang sedang kusut pikirannya akan tampak pada roman muka yang murung.

§ Perasaan

Perasaan mempunyai sifat yang sangat peka dalam menghadapi masalah-masalah hidup yang timbul dalam hubungan pergaulan antara manusia, sebab itu perasaan perlu dikendalikan dengan baik.

§ Kemauan

Dengan unsur kemauan manusia dapat menentukan pilihan berbuat atau tidak berbuat sesuatu, berbuat baik atau berbuat tidak baik. Kemauan baik sifatnya luhur dan tidak merugikan orang lain, sebaliknya kemauan buruk akan merugikan orang lain dan dapat menyusahkan diri sendiri amupun orang lain, baik yang menyangkut jiwa, jasmani maupun material, selain itu juga ada kemauan keras, kemauan lunak dan kemauan lemah.

F. Permainan

Kita sudah sering mendengar kota “Homo Ludens” atau manusia bermain. Istilah ini tidak dimaksudkan untuk membedakan antara manusia dengan binatang, namun demikian memang permainan ini merupakan suatu kategori seni dari aktivitas manusia.

J. Hulzinga dalam usahanya untuk mempelajari Homo Ludens ini menyatakan beberapa ciri utamanya dari permainan, yakni :

§ Permainan adalah suatu kategori, demikianlah kita tidak bisa berkata bahwa permainan itu buruk atau baik. Indah atau tidak indah. Artinya dibandingkan dengan kegiatan manusia yang lain seperti bekerja.

§ Inti dari sekedar aktivitas biologis, logis ataupun estetis.

§ Sebagai kegiatan manusia bersifat suka rela yang penting adalah kesukacitaan pada waktu melakukannya, ia bukan suatu hal yang biasa, artinya punya kaidah-kaidah sendiriserta ia bersifat non serius.

Semula dikira bahwa permainan hanyalah pada anak-anak saja dan ia terutama berfungsi sebagai latihan untuk menghadapi hidup yang berat untuk melatih otot-ototnya, melatih panca inderanya, melatih inteleknya, kemauannya maupun emosionalnya disamping itu ada pula yang mengatakan bahwa permainan adalah usaha mahasiswa untuk membebaskan diri dari keseharian yang membosankan ia merupakan variasi dari hidupnya.

G. Khayalan

George Steiner pernah sekali menyatakan bahwa fantasi kita adalah benteng terakhir profesi kita, sekalipun tak bisa dielakkan bahwa kemampuan setiap orang untuk berfantasi itu terbatas serta terbentuk (terpengaruhi) pula oleh kebudayaannya, namun dalam berfantasi relatif seseorang lebih bebas.

Dunia khayal adalah dunia kedua kita, ia pun nyata atau signifikan baik secara personal maupun secara sosial. Sigmund Freud mencoba menjelaskan perlunya khayalan ini sebagai pengganti dari hal-hal yang tidak tercapai dalam kehidupan sehari-hari.

Menurut Bertrand Russel, khayalan sebagai dunia tersendiri. Memiliki hukum-hukum tersendiri yang disebut sebagai hukum-hukum mental.

Khayalan menjadi sumber kreativitas anak-anak dilatih untuk berkhayal, sebab kemampuan berkhayal ini diperlukan untuk mengerjakan pekerjaan mereka nanti. Baik sebagai dokter, maupun sebagai supir.

Martin Scenerer mengembangkan “ilmu jiwa pengenalan” ia berpendapat bahwa aktivitas kejiwaan manusia itu sungguh-sungguh tergantung pada persepsi yang dimaksud persepsi di sini adalah pemberian arti dari sensasi-sensasi (kelompok rangsangan), persepsi yang salah akan menimbulkan pengertian yang salah.

Ada pula kesalahan persepsi yang lain, yaitu yang biasa kita sebut sebagai halusinasi, yakni suatu aktivitas khayalan yang disebabkan oleh suatu rangsangan namun sama sekali tidk membentuk pengertian yang persis dari rangsangan tersebut. Misalnya pada waktu melihat pakaian bergerak dimalam hari dan kita pikir itu setan dan sering kali ini membawa menuju kepada pengertian yang keliru tentang khayalan seolah-olah khayalan merupakan kekeliruan tanggapan.

Kamis, 03 Juni 2010

Manusia dan Cinta Kasih

Pengertian :

Cinta Kasih mungkin sudah sering kita dengar, tapi mungkin masih banyak yang belum mengerti makna dari cinta dan kasih. Jika kita mengartikannya secara terpisah bahwa, Cinta adalah rasa suka, rasa sayang yang timbul dalam hati kepada orang lain atau terhadap sesuatau hal. Sedangkan Kasih adalah perasaan sayang, cinta kepada seseorang atau menaruh belas kasihan. Walau cinta kasih mengandung arti hampir bersamaan, namun terdapat perbedaan juga terhadap keduanya. Cinta lebih mengandung pengertian mendalamnya rasa, sedangkan kasih lebih keluarnya; dengan kata lain bersumber dari cinta yang mendalam itulah kasih dan dapat diwujutkan secara nyata.

Cinta memegang peranan yang penting dalam kehidupan manusia, sebab cinta merupakan landasan dalam kehidupan pernikahan, pembentukan keluarga dan pemeliharan anak, hubungan yang erat dimasyarakat dan hubungan manusiawi yang akrab. Demikian pula cinta adalah pengikat yang kokoh antara manusia dengan Tuhannya sehingga manusaia menyembah Tuhan dengah hati ikhlas, mengikuti perintah-Nya, dan berpegang teguh pada ajaran-Nya.

Penjelasan :

Cinta :

Menurut Erich Fromm menyebutkan, bahwa cinta itu terutama memberi bukan menerima. Dan memberi merupakan ungkapan yang paling tinggi dari kemampuan. Yang paling penting dalam memberi adalah hal-hal yang sifatnya manusiawi bukan materi. Cinta mempunyai berbagai macam bentuk yaitu :

· Cinta diri : Yaitu dimana kita mencintai diri kita sendiri sebelum kita mencintai seseorang, bagaimana penghormatan kita terhadap diri sendiri agar kita lebih terlihat dewasa dan bisa mengembangkan potensi yang ada dalam diri kita dan dapat mengaktualisasikan diri.

· Cinta terhadap sesama : Agar manusia dapat hidup dengan penuh keserasian dan keharmonisan dengan manusia lainnya, tidak boleh tidak ia harus membatasi cintanya pada diri sendiri dan egoismenya. Bagaimana kita dapat memberikan perhatian kita terhadap orang lain agar hubungan dalam kehidupan sehari-hari dapat terjaga dengan baik.

· Cinta seksual : Cinta erat kaitannya dengan dorongan seksual. Sebab inilah yang bekerja melestarikan kasih sayang, keserasian, dan kerja sama antara suami dan istri. Ia merupakan faktor yang primer bagi kelangsungan hidup keluarga. Dorongan seksual melakuakan suatu fungsi penting, yaitu melahirkan keturunan demi kelangsungan jenis. Lewat dorongan seksuallah terbentuknya keluarga.

· Cinta Kebapakan : Mengingat antara ayah dengan anak-anaknya tidak terjalin oleh ikatan-ikatan fisiologis seperti yang menghubungkan si Ibu dengan anak-anaknya, maka para ahli ilmu jiwa modern berpendapat bahwa dorongan kebapakan bukanlah dorongan fisiologis seperti halnya dorongan keibuan, melainkan dorongan psikis. Dorongan ini nampak jelas dalam cinta bapak kepada anak-anaknya, karena mereka merupakan sumber kesenangan dan kegembiraan baginya, sumber kekuatan dan kebanggaan. Dan merupakan faktor penting bagi kelangsungan peran bapak dan kehidupan dan tetap terkenangnya dia setelah meninggal.

· Cinta Kepada Allah : Puncak dari cinta manusia yang paling bening, jernih dan spiritual ialah cintanya kepada Allah dan keriduannya kepada-Nya. Tidak hanya dalam berdoa, melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya, tetapi yang paling penting adalah mengasihi sesama. Karena dengan mengasihi sesama dan selalu berbuat baik, maka telah terwujut perintah yang telah diajarkan-Nya kepada kita. Selain itu kita juga harus sering mengucapkan Puji Syukur atas apa yang telah diberikan-Nya kepada kita.

Kasih Sayang :

Kasih sayang merupakan permulaan dari kasih, kasih sayang adalah perasaan sayang, perasaan cinta atau perasaan suka tehadap seseorang. Kasih sayang dalam kehidupan sehari-hari sering kita temukan, contih nyata adalah kasih sayang orang tua kepada anaknya, kasih sayang kita terhadap pacar dan teman. Kasih sayang lebih mengutamakan bentuk nyata perbuataan, misalnya perbuatan menolong sesama teman dan perbuatan baik kita lainnya.

Kasih sayang, dasar komunikasi dari suatu keluarga. Komunikasi antara anak dan orang tua. Pada prinsipnya anak terlahir dan terbentuk sebagai hasil curahan kasih sayang orang tuanya. Pengembangan watak anak dan selanjutnya tak boleh lepas dari kasih sayang dan perhatian orang tuanya. Suatu hubungan yang harmonis akan terjadi bila hal itu terjadi secara timbal balik antara orang tua dan anak.

Suatu kasus yang sering terjadi, yang menyebabkan seseorang menjadi morfinis, keberandalan remaja, frustasi dan lain sebagainya, dimana semua dilatar belakangi kurangnya perhatian dan kasih sayang dalam kehidupan keluarganya.

Kemesraan :

Kemesraan berasal dari kata mesra, yang artinya perasaan simpati yang akrab. Kemesraan ialah hubungan yang akrab baik antara pria wanita yang sedang dimabuk asmara maupun yang sudah berumah tangga. Kemesraan pada dasarnya merupakan perwujutan kasih sayang mendalam.

Filsuf Rusia, Salovjef dalam bukunya makna kasih mengatakan, “ jika seorang pemuda jatuh cinta pada seorang gadis secara serius, ia terlemp[ar keluar dari cinta diri. Ia mulai hisup untuk orang lain ”.

Kesimpulan :

Setelah membaca berbagai pengertian mengenai Cinta, Kasih sayang, dan kemesraan satu sama lain saling mengikat menjadi satu kesatuan. Kasih tak mungkin ada jika tanpa didasari cinta, kemesraan tak mungkin ada jika tak ada kasih sayang dan juga cinta. Jadi pada dasarnya manusia telah memiliki itu semua sejak ia lahir, tinggal bagaimana kita mencurahkan semua itu terhadap sesama kita. Mencintai mengutamakan memberi, bukan menerima. Mengasihi mengutamakan perbuatan bukan sekedar kata-kata.

Sekian artikel ini saya buat, semua sumber diatas sabagian saya ambil dari berbagai sumber dan beberapa pemikiran saya pribadi, Terima Kasih…

Selasa, 01 Juni 2010

7 Langkah efektif menjadi Pendengar yang baik

S

eorang bijak pernah mengatakan “A good listener is a silent flatterer”. Ya, hanya menjadi pendengar yang baik bagi orang lain, orang tersebut dapat menjadi sangat tersanjung dan berterima kasih.

Mendengar (hearing) dan mendengarkan (listening) adalah dua makna yang berbeda. Menjadi pendengar yang baik berarti memberikan usaha lebih untuk benar-benar mengetahu dan memahami apa yang dimaksud oleh lawan bicara, bukan tentang menjadi yang paling benar dalam setiap pembicaraan. Berikut 7 tips yang dapat membantu anda untuk menjadi pendengar yang baik.

1. Cobalah untuk sungguh-sungguh tertarik

Tinggalkan semua yang anda sedang kerjakan dan letakan posisi anda kedalam si pembicara. Jadikan masalahnya sebagai masalah anda sendiri. Anda akan terkejut betapa ceritanya ternyata sangat menarik dan mungkin mirip dengan apa yang pernah anda alami.

2. Jujur tentang waktu yang anda miliki

Dari awal, dengan jujur anda sampaikan saja berapa lama waktu yang anda punya untuk berbicara. Jangan sampai ditengah-tengah pembicaraan, anda mengucap permisi atau sedikit-sedikit melihat jam di tangan. Hal ini sangat tidak sopan bukan ?

3. Gunakan Bahasa Tubuh, Kontak Mata dan Repetisi

Lawan bicara akan merasa bahwa anda sungguh-sungguh mendengar apabila seluruh tubuh anda juga “mendengarkan”. Tubuh yang condong kedepan menunjukan bahwa anda tertarik dan kontak mata menunjukan bahwa fokus anda hanya kepada sang lawan bicara yang anda anggap menarik, sehingga ia tahu bahwa ia benar-benar diperhatikan.

4. Lihat lebih Jauh Daripada Kata-kata

Perhatikan lebih mendalam, apa yang sebenar-benarnya berusaha disampaikan oleh si pembicara lewat kata-kata yang dipilihnya. Apa sesungguhnya ia sedang marah, kecewa, cemburu dan berbagai perasaan lain yang mungkin tersembunyi dibalik kata-kata.

5. Singkirkan Sumber Gangguan

Singkirkan blackberry, telepon genggam atau majalah yang anda bawa. Pastikan tidak ada satu hal pun yang dapat menjadi sumber gangguan ketika anda sedang menjadi pendengar yang baik, karena mendengarkan berarti memberikan perhatian anda 100% kepada lawan bicara.

6. Hindari Keinginan Untuk Mendebat

Mungkin anda sudah gatal untuk mendebat, memberitahu lawan bicara bahwa jalan pikiran dan pendapatnya salah besar. Tunggu dulu, mungkin bukan salah, hanya berbeda dari yang anda miliki. Tahan keinginan untuk mendebatnya. Ini bukan giliran anda untuk berbicara.

7. Bertanyalah !

Anda tidak dilarang untuk bertanya. Jika ada yang anda tidak mengerti, bertanyalah. Hal ini akan menunjukan bahwa anda memang sungguh-sungguh tertarik dan ingin mengetahui detail tentang topik cerita lawan bicara.

Minggu, 30 Mei 2010

Cerita Motivasi, Tentang Sebuah Arloji Yang Hilang

Suatu hari seorang pekerja di perusahaan kayu mengenakan arloji kesayangannya. Arloji itu sangat disukai karena diberikan oleh pacarnya. Karena itu, dimana pun ia berada arloji itu selalu dikenakannya. Suatu saat, ditempat kerja, arloji kesayangannya terjatuh di tumpukan serbuk kayu yang banyak. Ia berusaha mencari tetapi tidak ketemu juga. Teman-teman nya sudah membantu tapi tetap sia-sia. Kebetulan seorang anak kecil menyaksikan kegaduhan para pencari arloji itu. Arloji tak ditemukan. Tapi apa yang tejadi ? Ketika jam makan siang dan pekerja keluar. Diam-diam anak kecil tadi mulai pasang kuping. Ia fokus mendengarkan bunyi tak…tik…tak. Ia langsung menuju kearah suara. Hap….. ketemulah arloji yang tadi dicari oleh banyak orang.

Kadang kita tidak bisa mencapai sesuatau yang kita rencanakan atau gagal menggapai cita-cita hanya karena kita kurang tenang. Kita terlau sibuk mengurusi ini itu (sekalipun itu juga agar segalanya berjalan lancar) tapi, kesibukan itu membuat kita tidak lagi mendengarkan yang utama. Tahu kan yang utama itu apa..? yaitu, Suara Tuhan. Tuhan menjamin siapa yang mendengarkan firman dan petunjuk-Nya pasti akan mengalami hidup, yaitu hidup yang disertai oleh-Nya.

Mendengarkan erat kaitannya dengan fokus. Untuk menggapai impian deperlukan fokus, ketenangan atau konsentrasi. Sama seperti anak dalam kisah diatas. Ada kalanya di sela-sela kesibukan dan kegaduhan yang terjadi dalam pekerjaan kita, satu-satunya agar kita dapat kembali fokus adalah berdiam dikaki Allah. Janga pernah meremehkan kekuatan doa dan perenungan firman untuk memahami apa yang Tuhan inginkan bagi hidup dan pekerjaan kita, Itulah yang bisa membuat kita fokus. Miliki jam-jam doa dan renungan tiap hari. Jika Tuhan telah berjanji akan memberi kehidupan bagi mereka yang mendengarkannya, tugas kita kini adalah memusatkan seluruh kemampuan untuk mencapai impian yan didambakan.