MAKALAH
Nama anggota :
- Agustine Hana .M (12109549)
- Hellsen Khores (10109007)
- Henry Adrian .I (10109107)
- Fatmiworo (14109467)
- Novri Yanto (13109139)
- Evan D.H (10109908)
Kelas : 3KA17
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Masalah Selama ini dalam membuat suatu paragraf sudah
dilaksanakan dengan cukup baik. Dalam membuatsuatu paragraf kita harus
mengetahui syarat-syarat yang harus dipenuhi dalam sebuah
paragraf.Paragraf yang akan dibuat harus dapat mempunyai kepaduan antara
paragraf yang lain. Kepaduan paragraf dapat terlihat melalui penyusunan
kalimat secara logis dan melalui ungkapan-ungkapan pengait antar
kalimat. Disini kita di tuntut agar mampu membuat suatu paragraph dengan
baik danbenar sesuai dengan kaedahnya.
1.2 Batasan Masalah
1. Mengetahui pengertian paragraph
2. Syarat-syarat dalam membuat suatu paragraph
3. Pembagian paragraph menurut jenisnya
4. Mengembangkan suatu paragraph
1.2 Tujuan Penulisan
Tujuan dalam penulisan makalah ini adalah agar kita dapat mengetahui syarat-syarat yang harusdiperhatikan dalam membuat suatu paragraph. Dapat mengetahui macam-macam paragraf dan dapatmengembangkan suatu paragraph dengan baik dan benar.Jadi dengan penulisan makalah ini kita dapatmelatih kita dalam membuat suatu paragraf yang baik sesuai dengan ketentuan-ketentuan dalam suatu paragraph.
BAB II PEMBAHASAN
2.PENDAHULUAN
Paragraf adalah seperangkat kalimat yang membicarakan suatu gagasan atau topik. Kalimat-kalimatdalam paragraf memperlihatkan kesatuan pikiran atau mempunyai keterkaitan dalam membentuk gagasan atau topik tersebut.Sebuah paragraf mungkin terdiri atas sebuah kalimat, mungkin terdiriatas dua buah kalimat, mungkin juga lebih dari dua buah kalimat.
Contoh sebuah paragraf :
Sampah selamanya selalu memusingkan. Berkali-kali masalahnya diseminarkan dan berkali-kalipula jalan pemecahannya dirancang. Namun, keterbatasan-keterbatasan yang kita miliki tetapmenjadikan sampah sebagai masalah yang pelik. Pada waktu seminar-seminar itu berlangsung,penimbunan sampah terus terjadi. Hal ini mengundang keprihatinan kita karena masalah sampahbanyak sedikitnya mempunyai kaitan dengan masalah pencemaran air dan banjir. Selamapengumpulan pengangkutan, pembuangan akhir, dan pengolahan sampah itu belum dapatdilaksanakan dengan baik, selama itu pula sampah menjadi masalah.Paragraf ini terdiri atas enam kalimat. Semua kalimat itu membicarakan soal sampah. Oleh sebabitu, paragraf itu mempunyai topik ”masalah sampah” karena pokok permasalahan dalam paragraf itu adalah masalah sampah.
Dalam tulisan-tulisan lain mungkin kita menjumpai topik paragraph seperti:
a. peranan bahasa dalam kehidupan;
b. penyebab kebakaran hutan:
c. manfaat koperasi;
d. Tragedi Semanggi;
e. kehidupan di ruang angkasa;
f. Trisakti sebagai karnpus reformasi.
Topik paragraf adalah pikiran utama di dalam sebuah paragraf. Semua pembicaraan dalam paragraf itu terpusat pada pikiran utama ini. Pikiran utama itulah yang menjadi topik persoalan atau pokok pembicaraan. Oleh sebab itu, ia kadang-kadang disebut juga gagasan pokok di dalam sebuahparagraf. Dengan demikian, apa yang menjadi pokok pembicaraan dalam sebuah paragraf, itulahtopik paragraf.
2.2. Syarat-Syarat Paragraf
Paragraf yang baik harus memiliki dua ketentuan, yaitu kesatuan paragraf dan kepaduan paragraf.
a) Kesatuan Paragraf
Dalam
sebuah paragraf terdapat hanya satu pokok pikiran. Oleh sebab itu,
kalimat-kalimat yangmembentuk paragraf perlu ditata secara cermat agar
tidak ada satu pun kalimat yang menyimpangdari ide pokok paragraf itu.
Kalau ada kalimat yang menyimpang dari pokok pikiran paragraf
itu,paragraf menjadi tidak berpautan, tidak utuh. Kalimat yang
menyimpang itu harus dikeluarkan dariparagraf. Perhatikan paragraf di
bawah ini.Jateng sukses, Kata-kata ini meluncur gembira dari pelatih
regu Jateng setelah selesai pertandinganfinal Kejurnas TinjuAmatir,
Minggu malam, di Gedung Olahraga Jateng, Semarang. KotaSemarang terdapat
di pantai utara Pulau Jawa, ibu kota Propinsi Jateng. Pernyataan itu
dianggapwajar karena yang diimpi-impikan selama ini dapat terwujud,
yaitu satu medali emas, satu medaliperak, dan satu medali perunggu. Hal
itu ditambah lagi oleh pilihan petinju terbaik yang jatuh ketangan
Jateng. Hasil yang diperoleh itu adalah prestasi paling tinggi yang
pemah diraih oleh Jatengdalam arena seperti itu.Dalam paragraf itu
kalimat ketiga tidak menunjukkan keutuhan paragraf. Oleh sebab itu,
kalimattersebut harus dikeluarkan dari paragraf.
b) Kepaduan Paragraf
Kepaduan
paragraf dapat terlihat melalui penyusunan secara logis dan melalui
ungkapan-ungkapan(kata-kata) pengait kalimat. Urutan yang logis akan
terlihat dalam susunan kalimat-kalimat dalamparagraf itu. Dalam paragraf
itu tidak ada kalimat yang sumbang atau keluar dari permasalahanyang
dibicarakan
Pengait Paragraf Agar paragraf menjadi padu digunakan pengait paragraf, berupa :
1) Ungkapan penghubung transisi,
2) Kata ganti, atau
3) Kata kunci (pengulangan kata yang dipentingkan).Ungkapan pengait antar kalimat dapat berupa penghubung/transisi.
1.)Beberapa Kata Transisi
1. Hubungan tambahan :
lebih lagi, selanjutnya, tambah pula, di samping itu, lalu,berikutnya,demikian pula, begitu juga, di samping itu, lagi pula.
2. Hubungan pertentangan :
akan tetapi, namun, bagaimanapun, walaupundemikian,sebaliknya, meskipun begitu, lain halnya.
3. Hubungan perbandingan :
sama dengan itu, dalam hal yang demikian, sehubungandengan.Itu.
4. Hubungan akibat:
oleh sebab itu, jadi, akibatnya, oleh karena itu, maka, oleh seba itu
5. Hubungan tujua:
untuk itu, untuk maksud itu
6. Hubungan singkatan :
singkatnya, pendeknya, akhirnya, pada umumnya, dengan katalain,Sebagai simpulan.
7. Hubungan waktu :
sementara itu, segera setelah itu, beberapa saat kemudian
8. Hubungan tempat :
berdekatan
dengan ituParagraf di bawah ini memperlihatkan pemakaian ungkapan
pengait antarkalimat yang berupaungkapan penghubung transisi.Belum ada
isyarat jelas bahwa masyarakat sudah menarik tabungan deposito mereka.
Sementaraitu, bursa efek Indonesia mulai goncang dalam menampung serbuan
para pemburu saham.Pemilik-pemilik uang berusaha meraih
sebanyak-banyaknya saham yang dijual di bursa. Olehkarena itu, bursa
efek berusaha menampung minat pemilik uang yang menggebu-gebu.Akibatnya,
indeks harga saham gabungan (IHSG) dalam tempo cepat melampaui angka
100persen. Bahkan, kemarin IHSG itu meloncat ke tingkat 101,828
persen,Dengan dipasangnya pengait antarkalimat sementara itu, oleh
karena itu, akibatnya, dan bahkandalam paragraf tersebut, kepaduan
paragraf terasa sekali, serta urutan kalimat-kalimat dalamparagraf itu
logis dan kompak.
2) Kata Ganti
Ungkapan pengait paragraf dapat juga berupa kata ganti, baik kata ganti orang maupun kata gantiyang lain.
(1) Kata Ganti Orang
Dalam
usaha memadu kalimat-kalimat dalam suatu paragraf, kita banyak
menggunakan kata gantiorang. Pemakaian kata ganti ini berguna untuk
menghindari penyebutan nama orang berkali-kali.Kata ganti yang.dimaksud
adalah saya, aku, ku, kita, kami (kata ganti orang pertama),
engau,kau,kamu, mu,kamu sekalian (kata ganti orang kedua),’ dia, ia,
beliau, mereka, dan nya (kata gantiorang ketiga). Hal ini dapat kita
lihat pada contoh berikut ini.
Rizal,
Rustam, dan Cahyo adalah teman sekolah sejak SMA hingga perguruan
tinggi. Kini merekasudah menyandang gelar dokter dari sebuah universitas
negeri di Jakarta. Mereka merencanakanmendirikan suatu poliklinik
lengkap dengan apoteknya. Mereka menghubungi saya dan mengajak bekerja
sarna, yaitu saya diminta menyediakan tempatnya karena kebetulan saya
memilikisebidang tanah yang letaknya strategis, Saya menyetujui
permintaan mereka.
Kata
mereka dipakai sebagai pengganti kata Rizal, Rustam, dan Cahyo agar
nama orang tidak disebutkan berkali-kali dalam satu paragraf. Penyebutan
nama orang yang berkali-kali dalam satuParagraf akan menimbulkan
kebosanan serta menghilangkan keutuhan paragraf. Hal ini dapatdilihat
dalam kalimat di bawah ini.
Hajjah Utamiwati adalah ketua majelis taklim di desa ini. Rumah Hajjah Utamiwati terletak dekat masjid Nurul Ittihad.
Pengulangan Hajjah Utamiwati akan menimbulkan kesan kekurang paduan dua kalimat itu.Kesannya akan lain jika kalimat itu diubah sebagai berikut.
Hajjah Utamiwati adalah ketua majelis taklim di desa ini. Rumahnya terletak dekat masjid Nurul Ittihad.
Bentuk -nya dalam kalimat di atas adalah bentuk singkat kata ganti orang ketiga, yaitu HajjahUtamiwati.
Dengan demikian, kepadu kalimat-kalimat itu dapat kita rasakan.Penggunaan kata ganti orang ketiga tunggal, beliau, dapat dilihat pada kalimat berikut ini.
Ibu Sud adalah pencipta lagu empat zaman yang sangat produktif. Beliau telah menciptakan tidak kurang dari dua ratus buah lagu
Semua kata ganti orang hanya dapat menggantikan nama orang dan hal-hal yangdipersonifikasikan. Kalirnat berikut itu memperlihatkan hal yang dipersonifikasikan dari subjek kalimat. Oleh sebab itu, kalimat ini masih dibenarkan.
(2) Kata Ganti yang Lain
Kata ganti lain yang digunakan dalam meneiptakan kepaduan paragraf ialah itu, ini, tadi, begitu,demikian, di situ, ke situ, di atas, di sana, di sini dan sebagaia. Perhatikan contoh berikut .ltu asrama mereka. Mereka tinggal di situ sejak kuliah tingkat satu sampai dengan meraih gelar sarjana. Orang tua mereka juga sering berkunjung ke situ.
3) Kata Kunci
Di samping itu, ungkapan pengait dapat pula berupa pengulangan kata-kata kunci, seperti katasampah pada contoh paragraf yang pertama. Pengulangan kata-kata kunci ini perlu dilakukandengan hati-hati (tidak terlalu sering)
(2) Kata Ganti yang Lain
Kata
ganti lain yang digunakan dalam meneiptakan kepaduan paragraf ialah
itu, ini, tadi, begitu,demikian, di situ, ke situ, di atas, di sana, di
sini dan sebagaia. Perhatikan contoh berikut .ltu asrama mereka. Mereka
tinggal di situ sejak kuliah tingkat satu sampai dengan meraih
gelar sarjana. Orang tua mereka juga sering berkunjung ke situ.
(3) Kata Kunci
Di
samping itu, ungkapan pengait dapat pula berupa pengulangan kata-kata
kunci, seperti katasampah pada contoh paragraf yang pertama. Pengulangan
kata-kata kunci ini perlu dilakukandengan hati-hati (tidak terlalu
sering).
2.3 Pembagian Paragraf menurut Jenisnya
Dalam sebuah karangan (komposisi) biasanya terdapat tiga macam paragraf jika dilihat dari segijenisnya.
1) Paragraf Pembuka
Paragraf
ini merupakan pembuka atau pengantar untuk sampai pada segala
pembicaraan yang akanmenyusul kemudian. Oleh sebab itu, paragraf pembuka
harus dapat menarik minat dan perhatianpembaea, serta sanggup
menghubungkan pikiran pembaca kepada masalah yang akan
disajikanselanjutnya. Salah satu cara untuk menarik perhatian ini ialah
dengan mengutip pernyataan yangmemberikan rangsangan dari para orang
terkemuka atau orang yang terkenal.
2) Paragraf Pengembang
Paragraf pengembang ialah paragraf yang terletak antara paragraf
pembuka dan paragraf yangterakhir sekali di dalam bab atau anak bab itu.
Paragraf ini mengembangkan pokok pembicaraanyang dirancang. Dengan kata
lain, paragraf pengembang mengemukakan inti persoalan yang
akandikemukakan. Oleh sebab itu, satu paragraf dan paragraf lain harus
memperlihatkan hubungan yangserasi dan logis. Paragraf itu dapat
dikembangkan dengan eara ekspositoris, dengan eara deskriptif,dengan
eara naratif, atau dengan eara argumentatif yang akan dibiearakan pada
halaman-halamanselanjutnya.
3) Paragraf Penutup
Paragraf
penutup adalah paragraf yang terdapat pada akhir karangan atau pada
akhir suatu kesatuanyang lebih kecil di dalam karangan itu. Biasanya,
paragraf penutup berupa simpulan semuapembicaraan yang telah dipaparkan
pada bagian-bagian sebelumnya.
2.4. Tanda Paragraf
Sebuah
paragraf dapat ditandai dengan memulai kalimat pertama agak menjorok ke
dalam, kira-kira lima ketukan mesin ketik atau kira-kira dua
sentirneter. Dengan demikian, para pembacamudah dapat melihat permulaan
tiap paragraf sebab awal paragraf ditandai oleh kalimatpermulaannya yang
tidak ditulis sejajar dengan garis margin atau garis pias kiri. Selain
itu, penulisdapat pula menambahkan tanda sebuah paragraf itu dengan
memberikan jarak agak renggang dariparagraf sebelumnya.
2.5. Rangka atau Struktur Sebuah Paragraf
Rangka
atau struktur sebuah paragraf terdiri atas sebuah kalimat topik dan
beberapa kalimatpenjelas. Dengan kata lain, apabila dalam sebuah
paragraf terdapat lebih dari sebuah kalimat topik,paragraf itu tidak
termasuk paragraf yang baik. Kalimat-kalimar di dalam paragraf itu harus
salingmendukung, saling menunjang, kait-berkait satudengan yang
lainnya.>>Kalimat topik adalah kalimat yang berisi topik yang
dibiearakan pengarang. Pengarangmeletakkan inti maksud pembicaraannya
pada kalimat topik.Karena topik paragraf adalah pikiran utama dalam
sebuah paragraf, kalimat topik merupakankalimat utama dalam paragraf
itu. Karena setiap paragraf hanya mempunyai sebuah topik, paragraf itu
tentu hanya mempunyai satu kalimat utama. Kalimat utama bersifat umum.
Ukuran keumuman sebuah kalimat terbatas pada paragraf itu
saja.Adakalanya sebuah kalimat yang kita anggap umum akan berubah
menjadi kalimat yang khususapabila paragraf itu diperluas.Perhatikan
paragraf berikut
Penduduk
Tegal, umpamanya, merasa tidak dapat hidup di daerahnya lagi karena
bahan makananyang akan dimakan sehari-hari tidak mencukupi kebutuhan
penduduk. Hal ini disebabkan olehledakan penduduk Tegal terlalu besar
sehingga daerah pertanian yang relatif tidak bertambahhasilnya itu tidak
dapat menampung perkembangan penduduk. Pertumbuhan penduduk Tegal
jauhlebih besar daripada perkembangan daerah pertanian yang ada di situ.
Kalau kita lihat paragraf di atas, kalimat yang paling umum’ sifatnya ialah kalimat pertama, yaitu “Penduduk
Tegal, umpamanya, merasa tidak dapat hidup di daerahnya lagi karena
bahanmakanan yang akan dimakan sehari-hari tidak mencukupi kebutuhan
penduduk.” Kalimat-kalimat selanjutnya adalah kalimat-kalimat
penjelas yang fungsinya menjelaskan gagasan utama yangterletak pada
kalimat pertama
2.6 PARAGRAF DEDUKTIF DAN INDUKTIF
Paragraf
adalah susuna dari beberapa kalimat yang terjalin utuh, mengandung
sebuah makna, dandidalamnya terdapat gagasan utama.Paragaraf deduktif
dan Induktif adalah salah satu contoh paragraph yang dilihat dari letak
gagasanutamanya.
1.Paragraf Deduktif
Paragraf
deduktif adalah paragraf yang kalimat utamanya terletak di awal
paragaraf dan dilengkapidengan kalimat penjelas sebagai pelengkapnya.
Paragraf ini diawali dengan pernyataan umum dandisusul dengan penjelasan
umum.Contoh:Pada tahun 2008 kualitas masyarakat Indonesia semakin
rendah. Hal ini dapat dilihat dari semakinmeningkatnya angka
pengangguran di Indonesia.Yang tahun sebelumnya hanya 30%,
prosentaseangka pengangguran dan tahun ini bertambah menjadi 40%. Angka
kriminalitas di Indonesia jugasemakin membeludak.Dan yang paling parah
banyak masyarakat Indonesia yang tidak mengikutiprogram pemerintah 9
tahun. Dilihat dari dua realita ini kita suda bisa mengukur SDM
masyarakatIndonesia
2.Paragraf Induktif
Pargaragraf
Induktif adalah Paragraf yang kalimat utamanya terletak diakhir kalimat
dan kalimatpenjelasnya terletak di awal paragraph. Paragraf ini diawali
dengan urutan pernyataan khusus dandisusul dengan pernyataan
umum.Contoh:Setiap hari Abo selalu pulang malam. Sekitar jam 20.00.
Sangat tak masuk akal jika seorang pelajar pulang malam. Diapun tak
pernah belajar. Hidupnya selalu di penuhi dengan gemerlapnya dunia.Tak
ada kata susah didalam pikirannya. Maka dari itu sangart wajar sekali
jika Abo tidak naik kelas.
2.7 Pengembangan paragraf
Pengembangan paragraf mencakup dua hal:
1. Kemampuan memerinci secara maksimal gagasan utama alinea ke dalam gagasan-gagasanbawahan;
2. Kemampuan mengurutkan gagasan-gagasan bawahan ke dalam suatu urutan yang teratur.
Argumentasi adalah salah satu jenis pengembangan paragraf dalam penulisanyang ditulis dengan
tujuan untuk meyakinkan atau membujuk pembaca. Dalam penulisan
argumentasi isidapat berupa pembuktian, alasan, maupun ulasan obyektif
dimana disertakan contoh,analogi, dan sebab akibat
Eksposisi adalah salah satu jenis pengembangan paragraf dalampenulisanyang dimana isinya ditulis
dengan tujuan untuk menjelaskan atau memberikan pengertian dengan gaya
penulisanyang singkat, akurat, dan padatContoh-contoh tulisan eksposisi
adalah berita di koran dan petunjuk penggunaan
Narasi adalah salah satu jenis pengembangan paragraf dalam sebuah tulisan dimana rangkaian peristiwa dari waktu ke waktu dijabarkan dengan urutan awal, tengah, dan akhir.
Narasi:
Kubuka peralatan kerjaku di bagian sortir, dan mulailah aku bekerja hingga istirahat pukul12.00.
Lima jam bekerja membuat pinggangku selalu terasa pegal. Satu jam
istirahat akugunakan untuk makan, salat, dan berbaring sejenak. Pukul
empat, aku menyudahi pekerjaankuuntuk memburu bus yang akan membawaku
pulang.
Eksposisi:
Sampai
hari ke-8, bantuan untuk para korban gempa Yogyakarta belum merata. Hal
ini terlihat di beberapa wilayah Bantul dan Jetis. Misalnya, di Desa
Piyungan. Sampai saat ini, wargaDesa Piyungan hanya makan singkong.
Mereka mengambilnya dari beberapa kebun warga.Jika ada warga yang makan
nasi, itu adalah sisa-sisa beras yang mereka kumpulkan di balik reruntuhan bangunan. Kondisi seperti ini menunjukkan bahwa bantuan pemerintah kurang merata.
Argumentasi
Mempertahankan
kesuburan tanah merupakan syarat mutlak bagi tiap-tiap usaha
pertanian.Selama tanaman dalam proses menghasilkan, kesuburan tanah ini
akan berkurang. Padahalkesuburan tanah wajib diperbaiki kembali dengan
pemupukan dan penggunaan tanah itu sebaik-baiknya. Teladan terbaik tentang cara menggunakan tanah dan menjaga kesuburannya dapat kitaperoleh pada hutan yang belum digarap petani.
BAB III PENUTUP
Kesimpulan
Karangan
yang pendek / singkat yang berisi sebuah pikiran dan didukung himpunan
kalimat yangsaling berhubungan untuk membentuk satu gagasan disebut
paragraph / alinea. Untuk dapat membuatsuatu paragraph yang baik harus
memiliki dua ketentuan yakni kesatuan paragraph dan
kepaduanparagraph.Pengembangan paragraf mencakup dua hal:
1. Kemampuan memerinci secara maksimal gagasan utama alinea ke dalam gagasan-gagasanbawahan;
2. Kemampuan mengurutkan gagasan-gagasan bawahan ke dalam suatu urutan yang teratur.
Saran
Mahasiswa
di tuntut untuk lebih dalam mempelajari pelajaran Bahasa
Indonesia.Karena dengan itudapat menambah wawasan kita. Misalnya dalam
pembuatan suatu paragraf, kita tidak keliru lagi. Lebihmemahami
unsur-unsur yang menyangkut suatu paragraf.
SUMBER : Wartawarga.gunadarma.ac.id
Wikipedia-Kalimat